Sabtu, 14 Maret 2009

Kisah Sepeda



Kisah kenangan masa lalu memang gak bakal kita lupakan. Mungkin bagi masyarakat Kota Samarinda di era tahun 70-an, gak terkejut lagi yang namanya bersepeda. Apalagi dijaman itu, sepeda menjadi andalan dalam melakukan kegiatan sehari-hari, termasuk keluarga kami. Apalagi saat itu aku duduk di kelas 6 SD Advent Samarinda yang beralamat Jl. Sendawar (sekarang Jl.D.Jempang) setiap hari aku diantar Om Boyke Giroth ke sekolah menggunakan sepeda. Saat itu om ku, masih sekolah di STM Negeri Samarinda. Selepas lulus STM, om ku masuk Polsus Kehutanan dan tugas di Nunukan hingga sekarang dia di Dinas Kehutanan Kabupaten Nunukan.Kota Samarinda memang saat itu gak terliha ada kemacetan karena kendaraan tidak begitu ramai seperti sekarang ini. Paling ramai di daerah Pasar Pagi karena angkotnya masa itu disebut taksi jamban. Pada suatu waktu, saya pernah mengalami peristiwa lucu dengan sepeda jengki kami yang bermerk Phoenix bersama om ku. Ketika pulang sekolah seperti biasa, om ku menjemput aku di sekolah. Sepulangnya, kami melintasi jalan S.Berantas, tidak biasanya kami melintasi jalan itu. Sehari-hari kami langsung pulang lewat Simpang Drajat (sekarang Simpangan Lampu Merah antara Jl.Agus Salim) menuju rumah orangtuaku di Jl.Bukit Barisan (Kampung Jawa).Saat di Jl. S.Berantas tiba-tiba om ku hendak menghentikan sepeda dengan berpegangan di rambu-rambu lalulintas tepat didepan SD Muhamadiyah 1. Namun gak disangka om ku terlepas dari pegangannya, tak dapat dielakan lagi kami berdua langsung tercebur diparit besar itu. Kami basah kuyup, dan topi yang dipakai om ku hanyut, bye 3x topi. Kemudian dijaman itu, pemilik sepede harus membayar pajak. Bila sudah membayar disepeda akan diberi tanda lunas yang biasa disebut peneng. Jangan dikira gak bermanfaat dengan peneng tersebut, karena kita akan dirazia oleh OK3 sewaktu-waktu di persimpangan jalan biasanya disekitar Lapangan Kinibalu.Manfaat sepeda sudah gak diragukan lagi terutama dalam kesehatan, karena secara otomatis setiap kita mengayuh sepeda, terutama yang membonceng tentu saja sudah melakukan olahraga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar