Tennessee, Lazimnya, seseorang mengeluarkan air mata ketika menangis. Namun yang terjadi pada seorang remaja asal Amerika sangatlah tidak lazim. Calvino Inman, remaja yang berumur 15 tahun itu justru mengeluarkan darah ketika menangis.
Keluarnya darah dari air mata Inman hingga kini masih menjadi misteri. Remaja asal Tennessee, Amerika itu bisa menangis dan mengeluarkan darah dari matanya tanpa terkontrol, bisa tiga kali sehari. Bahkan dokter pun masih belum bisa menjawab mengapa hal itu bisa terjadi.
"Terkadang saya merasa kalau darah itu akan keluar, seperti air mata saja, dan mata saya pun menjadi basah kemudian," ujar Inman, seperti dilansir ABC News, Kamis (3/9/2009). Inman pun mangatakan bahwa darah yang keluar dari matanya bisa berlangsung sekitar satu jam.
Ketika darah itu keluar dari matanya untuk pertama kali, ibunya justru memanggil 911. "Hal paling mengerikan dan menyedihkan dalam hidup saya adalah ketika ia memandang padaku dan berkata 'Ibu, apakah saya akan mati? dan saat itu juga hati saya terasa hancur," ujar Tammy Mynatt, ibunda Inman.
Mynatt pun kemudian mengajak anaknya untuk melakukan MRI dan CAT scan serta tes ultrasonik kepada para spesialis, tapi tidak satu dokter pun yang tahu mengapa hal itu bisa terjadi.
Seorang dokter ophtamolog, dr. Rex Hamilton hanya bisa mendiagnosa kemungkinan penyakit yang diderita Inman sebagai penyakit Haemolacria, yang artinya air mata darah.
"Itu hanya sebuah istilah deskriptif untuk air mata yang mengeluarkan darah. Tapi untuk penyebab khususnya masih belum diketahui," ujar Hamilton.
Di negeri India, kejadian seperti ini sebenarnya sudah ada. Twinkle Dwivedi, seorang anak usia 13 tahun tidak hanya mengeluarkan air mata berdarah, tapi juga mengeluarkan darah dari kepala, kaki dan tangannya tanpa ada gejala apapun sebelumnya.
Ibunda Inman hanya berharap suatu hari nanti akan ada obat yang bisa menghentikan keluarnya darah dari mata sang anak, sehingga ia bisa diterima kembali di lingkungannya, karena selama ini ia hanya dijadikan bahan olokan oleh teman-temannya.(detikHealth)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar