Halo adik-adik!
Sekali ini kakak mau berbagi teknik terapan NLP yang sudah kakak uji coba, sehingga sederhana dan sangat mudah dilakukan oleh kamu, walau kamu masih anak-anak.
Sungguh baik deh, bila kamu bisa kuasai teknik-teknik terapan NLP ini di usia kamu yang masih sangat muda. Karena kamu akan cepat jadi anak “jagoan” (baca: efektif) dalam hidupmu.
Berikut salah satu teknik mengatasi rasa kesal dalam diri kamu. Met eksplorasi ya…
Untuk Apa teknik ini?
Kan, kamu sering tuh ngalami perasaan yang kesal. Namanya juga anak-anak, ya kan? Perasaan kesal - galau, perasaan gak tahu apa’an, pokoknya gak enak aja. Selama ini paling kamu nangis atau teriak-teriak, kalo lagi ngalami perasaan yang kayak gitu tuh…
Repotnya, kekacauan perasaan kamu ikut bingungin Papa Mama, Bapak Ibu, Engkong Emak, Eyang, Oma Opa dan anggota keluarga lainnya. Biasanya mereka memeluk, menggendong dan membujuk kamu untuk tenang. Cukup membantu untuk redakan tangismu, bukan?
Lalu, gimana ngatasin perasaan galaumu, kalo lagi sendirian?
Nah, ini kakak punya ide sederhana. Teknik ini mudah banget kok. Kamu bisa lakukan sendiri. Ini Ide Pertama dari kakak:
1. Gembungkan mulutmu sebesar mungkin, tahan, lalu pindahkan (dengan cara membayangkan) seluruh perasaan kesal kamu ke dalam gembungan di mulutmu.
2. Setelah gembungan di mulut kamu terisi penuh oleh seluruh perasaan kesalmu, lalu lakukan dengan sangat cepat, dalam posisi mulut seperti meniup lilin ulang tahun yaitu membuang nafasmu sebanyak-banyaknya…
3. Tarik nafas yang perlahan, lalu bernafas seperti biasa, Ulangi langkah 1 dan 2, jika kamu rasa perlu.
Nah, itu salah satu idenya. Ide Kedua sama caranya seperti ide pertama, hanya bedanya adalah:
1. Ambil sebatang lilin dan nyalakan apinya. Letakan lilin di sebuah tempat dan kamu ambil jarak sekitar 1 m (boleh lebih jauh atau lebih dekat, terserah kamu aja) dari letak lilin.
2. Bayangkan seluruh gambaran dan perasaan kesal yang ada di benak kamu, bergerak keluar dari pikiranmu pindah ke nyala api lilin. Terus pindahkan sampai gambarannya menyatu dengan nyala lilin.
3. Setelah itu, tiup yang keras “Puuuh!” sampai nyala api lilin tersebut padam. Dan, rasa kesal kamupun ikut padam…
4. Tarik nafas yang perlahan, lalu bernafas seperti biasa, Ulangi langkah 1 dan 2, jika kamu rasa perlu.
Setelah ini yang penting!
Tarik nafas yang dalam dan perlahan, hembuskan dengan posisi mulut tetap seperti tiup lilin, sambil berkata dalam hati: “Apapun yang terjadi padaku, aku tetap sayang pada Ibu…” (gunakan sebutkan manja kamu untuk Ibu dan ayah, misalnya Bunda, Ibu. Mama. Mami atau sebutkan lainnya, juga untuk Ayahmu ya…)
Kamu juga dapat tambahkan kalimat ini: “Karena tanpa Ayah dan Ibu, aku tidak akan ada di dunia ini”
Hati-hati dengan Keyakinan yang bisa mengacaukan pikiranmu.
Hindari kalimat yang bisa mengacaukan pikiran dan perasaanmu, seperti: “Kan, aku tidak minta dilahirkan ke dunia ini? Bapa Ibu yang harus bertanggung jawab, dong!”
Memang betul dan sah-sah aja pertanyaan ini. Namun, yakin deh pasti ada rencana indah Allah karena menghadirkan kita di dunia ini. Jadi, belajarlah kamu mengambil tanggung jawab akan hidupmu sendiri. Karena dengan demikian, jiwamupun bertumbuh. Setuju?
Duh, kecil-kecil belajar filsafat, kayak orang tua aja he..he..
Latih sampai Mahir
Kalo kamu udah bisa ngelakuin cara ini, terus aja latihan. Ingat, yang namanya latihan pasti aja ada salahnya. Namanya juga latihan. Jadi, kuncinya apa? Lakuin aja terus sampai kamu mahir. Setelah itu?
Ajarin Temanmu
Ya, jangan lupa untuk berbagi pengalaman ini ke teman-temanmu. Lalu, ajari juga mereka cara ini. Karena dengan berbagi dan ngajarin, kamu akan makin pandai dan makin pandai. Selain itu juga, kamu melatih diri untuk peduli dengan kehidupan ini, mulailah dari hal yang kecil aja, ya? Dan,…
Buatlah orang tua kamu bangga padamu!
Salam sayang dari kakakmu,
Kak Krishna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar