“Bagaimana Anda bisa membuat Impian dengan baik, jika masih ada Setan yang menganggu di pikiran? Jernihkanlah dulu pikiran Anda…”
Demikian jawaban saya saat ada peserta pelatihan yang bertanya tentang metode terbaik NLP dalam membuat impian yang benar-benar bisa terwujud.
Mencari bukanlah Melakukan
Banyak sekali orang sibuk mencari teknik, metode atau cara tercanggih dalam menyusun dan membuat impian yang pasti bisa terwujud. Namun, apa yang terjadi? Justru, orang tersebut sulit mewujudkan impiannya. Mengapa demikian? Karena dia sibuk mencari, bukan menjalankannya he he… Mudah saja, bukan?
Nah, jika demikian. Jauh lebih baik kita menyiapkan diri dulu agar saat membuat impian, menyusun cita-cita, mencanangkan Outcome, walau dengan apapun tekniknya, sesederhana apapun caranya, dapat terwujud menjadi sebuah wujud yang nyata.
Sebenarnya, sungguh sangat banyak teknik dalam membuat sebuah impian (Outcome). Saya sudah menjalankan banyak teknik dan semuanya bisa diterapkan. Yang membedakan satu teknik dengan teknik lainnya, hanyalah kecepatan waktu saja, yang juga sebenarnya tergantung dari keyakinan (Belief) dan sikap (Attitude) kita sendiri saja.
NB: Ooops. saya tambahkan istilah dalam bahasa Inggris biar kelihatan lebih hebat sedikit hi hi hi… Abis katanya tulisan saya sangatlah sederhana, sehingga kurang keren he he…
Bila air bening, mudah melihat ikan menari
Saat ada waktu luang, biasanya di Bali, saya akan sempatkan menyelam ke dalam lautan. Waktu yang paling baik adalah pagi hari sebelum jam 10 pagi, karena air laut cukup tenang dan air lautan di kedalaman 10-15 meterpun terlihat bening, kadang sangat bening.
Dan, saat bening yang hening inilah, saya bisa melihat, menikmati dan bermain lembut dengan Nemo yang menari di antara elusan warna-warni bunga karang. Jika kita bisa melayang dengan sangat perlahan, maka Nemopun akan ikut tenang dan siap dipotret karena Nemo juga sudah bergabung dengan saya dalam kelompok narsis he he…
Jika air bisa bening, demikianpun pikiran manusia
Saat pikiran butek, jangankan membuat impian, disuruh mikir saja nggak bisa. Sepertinya berat, bingung, gak ada ide, maunya ikut-ikutan saja. Nah, bila membuat Outcome dalam situasi ini, tentu hasilnya juga akan ikutan bingung he he… Buah tidak pernah jatuh jauh dari pohonnya, bukan?
Nah, jauh lebih bijak kita menenangkan pikiran dulu sebelum membuat Outcome. Banyak cara yang bisa dipelajari. Salah satu Guru saya, Bapak Col. Izzy dari ABC Training Malaysia, biasanya menggunakan strategi mengunjungi dan ber-“semedi” beberapa minggu di Mekkah saat beliau membuat atau menyusun rencana atau Outcome.
Saya kadang memilih berada di sebuah tempat yang sunyi, yang hening, jauh dari keramaian. Kadang, saya memilih sebuah tempat yang pernah dikunjungi orang besar seperti Bung Karno saat beliau melakukan tirakat. Saya melakukan “modelling” yakni melakukan apa yang beliau lakukan.
Kadang, saya tapa bicara, kadang saya puasa, mutih atau kegiatan lainnya yang jarang atau bahkan belum pernah saya lakukan. Semua ini hanyalah untuk menerapkan berbagai ide yang saya dapatkan, yang semoga bisa berguna untuk dibagikan juga kepada orang banyak, agar dapat menjadi masukan ataupun inspirasi.
Muncul Ide Gila yang Aneh…
Suatu saat entah dari mana, muncullah sebuah yang menurut saya gila dan aneh he he… Saat itu, saya mengalami suatu situasi yang sulit sekali untuk menjadi tenang. Pikiran seperti lari kesana kemari, melayang jauh, kadang terbang ke sebuah tempat, kadang sangat fokus, kadang kosong, sangat kacau. Begitu kacaunya, di pikiran saya seperti ada setan.
Lalu, saya teringat sebuah kisah dari negeri Tiongkok tentang mercon yang digunakan orang jaman saat itu untuk mengusir setan. Katanya, setan sangat takut dengan bunyi yang keras, yang saat sebelum ditemukan mercon, masyarakat Tiongkok membakar bambu agar menimbulkan bunyi keras “Daaar” dan setanpun kabuuur… Sekarang para ahli NLP baru diketahui bahwa setanpun bisa di-“Pattern Interrupt” he he…
Kemudian, saya cari sebuah balon, lalu saya tiup balon tersebut dan membayangkan seluruh rasa tidak nyaman dalam tubuh saya pindah ke balon. Terus saya buang perasaan galau itu sampai balon pecah “Daaar”, kepala saya “hang” dan tiba-tiba pikiran saya jernih plooong…
Setelah itu, barulah saya mulai merancang Outcome saya yakni mencapai omset training 1 Milyar dalam1 bulan, cihuuuy… Saya ingin menjadi Motivator dengan penghasilan 1 Milyar per bulan., boleh kan? Masak nggak boleh, namanya juga impian he he…
Pernahkan Anda meniup balon? Kemungkinan besar, pernah. Namun, pernahkah Anda meniup balon dan sengaja meniupnya sampai pecah, sampai meledak? Mungkin, sangat sedikit orang yang melakukannya.
Prosesnya mudah sekali
Semoga ide yang sederhana banget ini bisa juga berguna untuk Anda, demikian tahapan prosesnya:
1. Belilah beberapa balon yang murah, biasanya cukup tipis karena yang kita perlukan adalah untuk dipecahkan, biasanya tukang balon menggunakan istilah balon untuk 18 kali tiupan.
2. Amati pikiran Anda saat ini, apakah sedang galau, sedang bingung, sedang sulit berpikir, sedang kacau, tidak punya ide, hang, malas, ada trauma takut gagal, tidak percaya diri, nggak tahu mau ngapain dan sebagainya.
3. Siapkan sebuah balon dan tiuplah perlahan-lahan saja, namun sebaiknya terus meniup dan jangan berhenti. Walau lelah, namun teruslah meniup balon itu.
4. Nah, saat meniup balon, lakukan beberapa hal ini:
* Pindahkan rasa trauma, rasa marah, kecewa, kesal, bingung, kacau di dalam diri dan buang ke balon.
* Boleh juga bayangkan warna hitam keluar dari dalam pikiran Anda dan mengumpul makin besar di balon dan terus semakin besar.
* Jika ada gambaran atau wajah seseorang yang ingin Anda ikut buang, buanglah dan masukan ke dalam balon, terus tiup sampai dia pindah ke dalam balon.
* Buang semua rasa yang ingin Anda buang, baik gambaran, suara yang membuat Anda terngiang-ngiang, perasaan yang menghambat ke dalam balon tersebut.
5. Teruslah meniup balon sampai sebesar mungkin, terus meniup sampai balon tersebut meledak “Daaar”, maka setan dalam pikiran Andapun kabur menghilang ketakutan.
6. Lega deh… Kalau belum lega juga? Ya, tiup aja lagi beberapa balon he he…
Sedikit ide tambahan:
* Sebelum meniup balon, bila perlu pemanasan baik sekali untuk melakukan kegiatan buang nafas sebanyak mungkin dari perlahan ke ritme yang cepat dan semakin cepat. Bahkan, boleh dihentak. Setelah itu, lanjutkan dengan meniup balon.
* Setelah meniup balon, jika Anda mau melanjutkan dengan berteriak, lakukan dengan berteriak sangat keras. Baik juga dilakukan berkali-kali sampai terasa sangat plooong… Bila malu dengan tetangga atau teman kos, tutup mulut dan wajah Anda dengan batal saat berteriak sebagai alat peredam suara he he…
* Ide lain yang sering saya gunakan dalam meniup balon adalah simulasi proses mewujudkan cita-cita itu seperti orang meniup balon. Terus tiup dan tiup sampai pecah, boleh melambat namun jangan pernah sampai berhenti, karena akan membuat lebih berat saat mau melanjutkan tiup balon tersebut.
Uji Coba Meledakkan Balon
Saya paling hobi menguji coba sebuah ide ke beberapa kelompok orang sebelum saya tuliskan ide ini menjadi sebuah artikel. Misalnya, saya coba untuk membuang trauma anak-anak korban gempa, hasilnya sangat seru, lucu dan traumapun lenyap begitu cepatnya.
Ide meledakkan balon ini juga, sering saya gunakan saat ada sesi “Stress Management”. Sangat efektif untuk membuang stres. Kadang, kalau sedang iseng saya belikan balon untuk ulang tahun yang sulit sekali pecah ha ha ha…
Bahkan, saya pernah mengajak para penderita pasca Stroke untuk meledakkan balon bersama-sama, waktu itu hadir sekitar 500an peserta di Bumi Perkemahan Cibubur, mereka sangat semangat untuk mencoba, mereka bisa terbahak-bahak dan bahagia karena berhasil meledakkan balon. Salah satu dampak lainnya, mereka lebih percaya diri.
Adakah resiko balon meledak?
Resiko teknik tiup balon ini sebenarnya tidak ada, hampir tidak mungkin pecahan balon yang meledak itu menyerang muka Anda. Resiko yang paling mungkin adalah Anda terciprat air liur Anda yang bau pete saja ha ha ha…
Banyaklah manfaat lainnya yang bisa didapatkan dari ide yang sederhana ini, Anda bisa kembangkan sendiri sesuai kebutuhan Anda atau orang lain yang mungkin memerlukannya. Silakan dibagikan, karena bukan sebuah ide baru dan hebat. Ini hanyalah sebuah ide yang sederhana saja. Saya hanya kebetulan tertarik untuk mengeksplorasi manfaat dari sisi lainnya saja. Paling tidak ada yang mencatat ide ini.
Setelah setan kabur, inilah saat yang terbaik Anda membuat Outcome… Berikut ini sebuah syair penutup untuk Anda para pembaca:
Saat hening akan tercipta
Itulah pesan tersirat Mengheningkan Cipta.
Saat diam seringkali pikiran lebih berkata.
Merancang sesuatu yang belum ada menjadi ada.
Keyakinan menjadi bara menyusun cita.
Menggerakan tangan menulis Cinta.
Tercanang sebuah Misi ke depan masa.
Untuk sebuah hidup yang lebih indah.
Untuk senyum yang lebih tawa.
Heningkan pikiranmu…
Diamkan setan benakmu…
Bicaralah dengan aku dalam dirimu…
Buatlah cita-citamu…
Jadikan itu arahmu…
Arah untuk melihat jauh…
Agar melangkah benar…
Berakhir di kemuliaan Dia…
Surabaya, 1 Desember 2009. Mengenang kepergian seorang sahabat, Ibu Eva Tan yang selalu berulang-ulang membaca dan minta dibacakan buku “Share The Key”, terutama di bagian Misi Hidup sampai diakhir nafasnya.
Sungguh, engkau adalah sahabat setia kami. Engkau menemani kami, menjenguk kami, menyemangati kami, tetap mempercayai kami, justru saat kami dicampakkan, dicemooh, ditolak untuk bicara, bahkan difitnah.
Seorang sahabat, akan tetap menggandeng tangan, walau sahabatnya sedang terperosok. Terima kasih Tuhan, Engkau memberikan kami seorang sahabat setia. Selamat jalan sahabatku…
Krishnamurti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar