Senin, 09 Agustus 2010

Meditasi Cayaha Lilin

“Mas Krishna, ada nggak cara cepat meredam EMOSI?”

Tanya seorang teman Face Book’ers kepada saya dalam sebuah chatting. Sudah 2 minggu ini saya tergila-gila dengan FB dan hanya setengah bulan, tahu-tahu jumlah teman saya menjadi 1.000 orang. Gimana kerjanya FB itu yooo he..he.. Membingungkan…

Oke, kembali ke topik diatas, tentu banyak sekali ide itu, dan sebagai seorang penerap NLP, teknik itu mudah sekali, bukan? Namun, tantangannya adalah menjawab melalui tulisan berbeda dengan memandu saat di pelatihan. Mengapa demikian?

Karena saya tidak tahu apakah sistem referensi si penanya ini, dominan Visual, Audiotori atau Kinestetik, bukan? Tentu sangat baik, jika saya bisa menjawab yang bisa memenuhi semua faktor VAK tsb, sehingga banyak orangpun bisa melakukannya. Marilah…

Berdiam, bertanya ke Unconscious… dan…

“Aha!”, tiba-tiba alam bawah sadar saya mengingatkan sebuah kebiasaan yang sering saya lakukan saat travelling, yang saya dapatkan idenya dari Meditasi Bali. Saya sebut saja dengan istilah Meditasi Cahaya Lilin, karena memang idenya menggunakan cahaya lilin sebagai media… Thanks to my powerful and Super Creative Unconscious…

Nah, agar teknik ini bisa dinikmati oleh siapa saja, selain di Face Book, sayapun posting ke PortalNLP.com yang tercinta ini… Yok!

Kita langsung praktekkan..

1. Ambil posisi yang nyaman, boleh duduk, boleh bersilah, yang penting nyaman, enak, santai.

* Lho, ini kan teknik dasar rileksasi? Emang iya…

2. Siapkan 1 buah lilin, baiknya gunakan jenis lilin yang tanpa asap. Letakkan di lantai, atur jarak lilin di depan Anda, di posisi yang Anda rasa pas, boleh 50 cm, 1 m atau lebih dekat, terserah saja. Nyalakan apinya…

3. Nyalakan musik yang lembut, musik klasik, musik Kitaro, musik Rohani, musik Rohana he..he.. atau musik apa saja, yang Anda rasa nyaman dengan volume yang pas untuk tenang. Nikmati musik ini, salah satu ide mudahnya adalah fokus ke salah satu bunyi alat musik, atau ikuti irama tertentu yang Anda suka.

* Lho, ini kan teknik Audiotori dan Self Hypno? Emang iya…

4. Lihatlah ke nyala api lilin sampai sangat fokus, lihatlah terus sampai terasa nikmat, indah dan asyik, pokoknya sampai terasa enak aja…

* Lho, inikan kan teknik Visual dan Self Hypno? Emang iya…
* Kalo digabung dengan langkah ke 3, berarti Audiotori, Visual dan Self Hypno? Emang iya…

5. Sambil menikmati alunan musik, melihat indahnya cahaya lilin, sekarang tariklah nafas Anda perlahan-lahan saja, rasakan nafas yang masuk melalui hidung, boleh nafasnya ditahan beberapa detik, jika mau… Lalu, perlahan-lahan sekali, hembuskan nafas Anda, sebanyak-banyaknya.

* Lho, inikan kan teknik Kinestetik dan Self Hypno? Emang iya…

Saat hembuskan nafas, boleh juga membaca dalam hati kalimat sugesti ini, misalnya: “Tenaaang… tenaaang… tenaaang…” atau “Sabaaar… sabaaar… sabaaar…” atau apa saja yang Anda inginkan. Sebaiknya 3 kali, karena sesuai anjuran dokter ha..ha..

* Lho, kalo digabung dengan langkah ke 3 & 4, berarti Audiotori, Visual, Kinestetik dan Self Hypno? Emang iya…

Ulangi kegiatan ini beberapa kali, sampai anda terasa lebih baik dan berada di kondisi nyaman, paling baik sih bisa ke kondisi “NO MIND” atau bahasa awamnya “O’ON” he..he…

Baik juga akhiri kegiatan ini dengan menghembuskan nafas panjang dengan keras agar api lilinya mati dan kembali ke alam, lalu tutup dengan ucapan syukur di dalam hati…

Thanks untuk Ibu Prof Luh Ketut Suryani, dari Bali untuk ide awal dari meditasi ini.

Sobat NLP! Enjoy your time and just relaaax…

Krishnamurti

NB:

Eh, lupa… Tolong ajarin ke orang banyak yooo… Biar makin banyak orang yang bisa “O’ON” he..he.. Salam Face Book. Monggo gabung di Face Book, cari aja: krishnamurti@indo.net.id atau Krishnamurti Mindset Motivator

Tidak ada komentar:

Posting Komentar